Makalah Wakalah
- ..
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Wakalah secara bahasa ialah
“Pemberian mandat dan penyerahan”
Menurut Istilah adalah
تفويض شخص أمره إلى آخر فيما يقبل النيابة ليفعله في حياته
“ Seseorang
yang menyerahkan pekerjaannya kepada orang lain yang akan mendapatkan sesuatu
sebagai ganti, supaya mengerjakan pekerjaan tersebut dimasa hidupnya”.[2]
Pendapat Prof.Dr. Wahbah al-Zuhaily tersebut hampir sama
menurut Imam Taqy al-Din Abi Bakr Ibn Muhammad al-Husaini.[3]
Kemudian menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES)[4]dalam Buku II. Bab I, pasal 20
ayat 19mendifinisikan ,wakalah adalah pemberian kuasa
kepada pihak lain untuk mengerjakan sesuatu.
B.
Dasar Hukum
1.
Al-Qur’an
* bÎ)ur óOçFZä. 4n?tã 9xÿy öNs9ur (#rßÉfs? $Y6Ï?%x. Ö`»ydÌsù ×p|Êqç7ø)¨B ( ÷bÎ*sù z`ÏBr& Nä3àÒ÷èt/ $VÒ÷èt/ Ïjxsãù=sù Ï%©!$# z`ÏJè?øt$# ¼çmtFuZ»tBr& È,Guø9ur ©!$# ¼çm/u 3 wur (#qßJçGõ3s? noy»yg¤±9$# 4 `tBur $ygôJçGò6t ÿ¼çm¯RÎ*sù ÖNÏO#uä ¼çmç6ù=s% 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÒOÎ=tæ ÇËÑÌÈ
283. jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan
Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[180] Barang
tanggungan (borg) itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya mempercayai.
[10] Ialah
huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al
Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan
sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada
Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang
menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama
surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk
menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang
tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran
diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka
cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
y7Ï9ºx2ur óOßg»oY÷Wyèt/ (#qä9uä!$|¡tGuÏ9 öNæhuZ÷t/ 4 tA$s% ×@ͬ!$s% öNåk÷]ÏiB öN2 óOçFø[Î6s9 ( (#qä9$s% $uZø[Î7s9 $·Böqt ÷rr& uÙ÷èt/ 5Qöqt 4 (#qä9$s% öNä3/u ÞOn=ôãr& $yJÎ/ óOçFø[Î6s9 (#þqèWyèö/$$sù Nà2yymr& öNä3Ï%ÍuqÎ/ ÿ¾ÍnÉ»yd n<Î) ÏpoYÏyJø9$# öÝàZuù=sù !$pkr& 4x.ør& $YB$yèsÛ Nà6Ï?ù'uù=sù 5-øÌÎ/ çm÷YÏiB ô#©Ün=tGuø9ur wur ¨btÏèô±ç öNà6Î/ #´ymr& ÇÊÒÈ
19. dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling
bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka:
sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka menjawab: "Kita
berada (disini) sehari atau setengah hari". berkata (yang lain lagi):
"Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka
suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang
perakmu ini, dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka
hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut
dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
÷bÎ)uróOçFøÿÅzs-$s)Ï©$uKÍkÈ]÷t/(#qèWyèö/$$sù$VJs3ymô`ÏiB¾Ï&Î#÷dr&$VJs3ymurô`ÏiB!$ygÎ=÷dr&bÎ)!#yÌã$[s»n=ô¹Î)È,Ïjùuqãª!$#!$yJåks]øt/3¨bÎ)©!$#tb%x.$¸JÎ=tã#ZÎ7yzÇÌÎÈ
Dan
jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka kirimlah seorang
hakam[5]
dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan.jika kedua
orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik
kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
“QS.al- Nisa’(4) : 19
2. Hadist
Seperti yang di kutip dalam kitab Nail al-Autâr, pada Bab
al-Wakalah karangan Muhammad bin Ali Muhammad asy-Syaukânî [6]
Bab ini terdiri dari sebelas Hadist, yang akan penulis jabarkan
pada pembahasan berikut ini,
٢٣٤١ - قَالَ اَبُوْ رَافِعٍ : اِسْتَسْلَفَ النَّبِيُّ
ص.م بَكْرًا فَجَاءَ تْ اِبِلُ الصَّدَقَةِ فَأَمَرَنِي اَنْ اَقْضِىَ الرَّجُلَ بَكْرَهُ(رواه مسلم و الترمذي و ابو داود و النسائى وابن ماجه و احمد)[7]
“Abu Rafi’
berkata : Nabi saw meminjam onta muda, lalu datang onta shadakah. Kemudian Nabi
saw menyuruh ku untuk membayar kepada laki-laki itu onta mudanya.”[8] (H.R. Muslim, Tirmidzi,
Abu Dawud, Nasa’i , Ibnu Majah, dan Ahmad)[9]
٢٣٤٢ - وَقَالَ ابْنُ اَبِي أَوْفَى :أَتَيْتُ النَّبِيُّ ص.م بِصَدَقَةِ
مَالِأَبِىْ, فَقَالَ : "اللَّهُمَ صَلِّ عَلَى آلِأَبِيْ اَوْفَى".(رواه مسلم و ابو داود و النسائى وابن ماجه و احمد)
“Dan Ibnu Abi
Aufa berkata : aku pernah menyerahkan kepada Nabi saw : dari shadaqah ayahku,
lalu Nabi saw berdoa ; Ya Allah berikanlah rahmat kepada Abi Aufa”.[10] (H.R. Muslim, Abu Dawud,
Nasa’i , Ibnu Majah, dan Ahmad)[11]
٢٣٤٣ - وَ قَالَ النَّبِيْ ص.م : "إِنَّ الْخازِنَ
الْاَمِيْنَ الَّذِىْ يُعْطِى مَا أُمِرَ بِهِ كَامِلاً مُوَفَّرًا طَيِّبَةً بِهِ
نَفْسُهُ حَتَّى يَدْفَعَهُ إِلَى الَّذِىْ اَمْرَ لَهُ بِهِ أَحَدُ الْمُتَصَدِّقِيْنَ"(رواه البخارى و مسلم و النسائى
و احمد)
“ Nabi saw
bersabda : “Sesungguhnya pengurus harta yang jujur, yaitu orang yang
menyampaikan sesuatu dengan apa yang di perintahkannya secara sempurna,
lengkap, bersih hatinya, sehingga ia serahkannya kepada orang yang oleh salah
seorang yang bershadaqah di perintahkan untuk mengurusnya (amil)”[12](H.R. Bukhai, Muslim, Nasa’i
, dan Ahmad)[13]
٢٣٤٤ - وَ قَالَ :"وَاغْدُ يَأْ انَيْسُإِلَى
امْرَأّةِ هَذَا فَإِنِ اعْتَرَ فَارْجُمْهَا "(رواه البخارى و مسلم و الترمذي و ابو داود )
Dan Nabi saw bersabda :“Pergilah ya
Unais[14] kepada isteri orang ini !
Lalu apa bila wanita itu mengakuinya, rajamlah!”[15] (H.R. Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Abu Dawud,)[16]
Dari penjelasan Hadist nomor.2344 orang
yang jelas- jelas berbuat zina, harus menjalani hukuman tersebut (rajam).
Namun, dalam KHI buku I lain lagi dengan hadis inidalam BabVIII Pasal 53 tentang
Kawin Hamil
“Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria
yang menghamilinya.”
Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat (1) dapat
dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya, dengan
dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan
ulang setelah anak yang dikandung lahir.[17]
٢٣٤٥ - وَ قَالَ عَلِيُّ عَلَيْهِ السلَامُ : أَمَرَنِي نَّبِيْ ص.م أَنْ
أَقُوْمَ عَلَى بَدْنِهِ , وَأَقْسِمَ جُلُوْدَهَا وَ جِلَالَهَا. (رواه البخارى و ابو داود وابن ماجه و احمد)
Ali A.S berkata
:“Nabi S.A.W menyuruh kepadaku supaya aku mengurus
ontanya serta membagikan kulit-kulitnya dan bulu-bulunya”. [18]( H.R. Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Majah,
dan Ahmad)
٢٣٤٦ - وَ قَالَ اأَبُوْ هُرَيْرَةَ : وَكَّلَنِي
النَّبِيُّ ص.م فِيْ حِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ, وَأَعْطَى النَّبِيُّ ص.م عُقْبَةَ
بْنَ عَامِرٍ غَنَمًا يَقْسِمُهَا بَيْنَ أَصْحَابِهِ(رواه البخارى)
Dan Abu
Hurairah berkata :Nabi S.A.W. menyuruh kepadaku untuk mewakilinya dalam mengurus
zakat Ramadhan (Fitrah[19] Dan Rasulullah S.A.W memberikan kambing kepada
“Uqbah bin “Amir untuk diberikan (H.R.
Bukhari).[20]
٢٣٤٧ - وَعَنْ
سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَا رٍ،اَنَّ النَّبِيَّ ص م. بَعَثَ اَبَارَافِعٍ مَوْلَاهُ وَرَجُلًا مِنَ الْأَنْصَارِفَزَوَّجَاهُ
مَيْمُوْنَةَ بِنْتَ الْحَارِثِ وَهُوَبِالْمَدِيْنَةِ قَبْلَ أَنْ يَخْرُجَ(رواه مالك فى الموطأ)
Artinya:
Dan dari
Sulaiman bin Yasar: Bahwa Nabi saw. Mengutus Abu Rafi’ , hamba yang pernah
dimerdekakan, dan seorang laki-laki Anshar, lalu kedua orang itu mengawinkan
Nabi saw. Dengan Maimunah binti Harits, dan waktu itu (Nabi saw.) di Madinah
sebelum keluar (ke mieqat Dzil Khulaifah).[21]
(HR. Malik dalam Muwaththa’)[22]
٢٣٤٨ - وَعَنْ
جَابِرٍقَالَ: أَرَدْ تُ الْخُرُوْجَ إِلَى خَيْبَرَ٬ فَقَالَ النَّبِىّ ص م: ʺإِذَاأَتَيتَ
وَكِيْلِى فَخُذْ مِنْهُ خَمْسَةَعَشَرَوَسْقًا٬
فَإِنَ ابْتَغَى مِنْكَ آيَةً فَضَعْ يَدَ كَ عِلَى تَرْقُوَتِهِʺ. (رواه أبوداودوالدارقطنى)
Artinya:
Dan dari Jabir, ia berkata: Aku hendak pergi ke Khaibar,
lalu Nabi saw. Bersabda: “Jika engkau berjumpa dengan wakilku, maka ambillah
dari dia lima belas wasaq, lalu jika ia menghendaki suatu tanda dari engkau,
maka tepukkan tanganmu di atas pundaknya”. [23](HR.
Abu Daud dan Daraquthnie)[24]
٢٣٤٩ - وَعَنْ
يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَعَنِ النَّبِى ص م.قَالَ: ʺإَذَاأَتَتْكَ رُسُلِى فَأَعْطِهِمْ
ثَلَاثِيْنَ دِرْعًاوَثَلَاثِيْنَ بَعِيْرًا ʺ فَقَالَ لَهُ: الْعَارِيَةُمُؤَدَّاةٌيَارَسُوْلَ
الله؟ قَالَ: ʺنَعَمْʺ. (رواه
أحمدوأبوداود)
Artinya :
Dan dari Ya’la
bin Umayyah, dari Nabi saw. Ia bersabda: “Apabila para utusanku datang
kepadamu, maka berikanlah kepada mereka tiga puluh baju besi dan tiga puluh
unta. Lalu ia bertanya kepadaNya: Apakah ‘ariyah harus ditunaikan, ya Rasulullh bE
menjawab : “Benar”.[25]
(HR. Ahmad dan Abu Daud)[26]
٢٣٥٠ - عَنْ عُرْوَةَ بْنِ أَبِى الْجَعْدِالْبَارِقِى أَنَّ النَّبِى
ص م.أَعْطَاهُ دِيْنَارًا ليَشْتَرِىَ بِهِ لَهُ شَاةً فَاشْتَرى لَهُ بِهِ شَاتَيْنِ٬ فَبَاعَ إِحْدَهُمَا بِدِيْنَارٍوَجَاءَهُ
بِدِيْنَارٍوَشَاة٬ٍ فَدَعَالَهُ بِالْبَرَكَةِ فِى بَيْعِهِ٬ وَكَانَ لَوِاشْتَرَى التُّرَابَ لَرَبِحَ فِيْهِ.
Artinya :
Dari ‘Urwah bin Abil Ja’d Al-Bariqie: Bahwa Nabi saw. (pernah)
memberi satu dinar kepadanya untuk dibelikan seekor kambing, lalu ia belikannya
(dapat) dua ekor kambing. Kemudian salah satunya dijual lagi dengan satu dinar,
lalu ia menghadap Nabi saw. Dengan membawa satu dinar dan seekor kambing,
seraya Nabi mendo’akan kepadanya; “Semoga diberkahi penjualannya itu.Dan
seandainya ia membeli debu, niscaya iapun akan mendapat keuntungan padanya”.[27]
(HR. Ahmad, Bukharie dan Abu Daud)[28]
٢٣٥١ - وَعَنْ حَبِيْبِ بْنِ أَبِيْ
ثَابِتٍ عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ أَنَ النَّبِيُّ ص.م بَعَثَهُ لِيَشْتَرِيَ لَهُ اُضْحِيَةً بِدِيْنَارٍ, فَاشْتَرى أُضْحِيَةً فَأُرْبِحَ فِيْهَا دِيْنَارًا,فَاشْتَرِىَ أُخْرَى مَكَانَها , فَجَاءَ بِالْأُضْحِيَةِ وَالدِّيْنَارِإِلَى رَسُوْلِ
اللهِ ص.م, فَقَالَ:"ضَحِّ بِالشَّاةِ وَ تَصَدَّقْ بِالدِّيْنَارِ".
(رواه الترمذي)
Dan dari Habieb bin Abu Tsabit, dari
Hakim bin Hizaam : Bahwa Nabi S.A.W (pernah) menyuruhnya untuk membelikan
seekor kambing korban dengan (harga) satu dinar[29].
Lalu ia membeli seekor binatang korban, lalu ia mendapat keuntungan padanya
satu dinar. Lalu ia membeli seekor binatang korban yang lain sebagai gantinya[30],
lalu ia membawa kehadapan Rasulullah seekor binatang korban dan satu dinar itu.
Lalu Nabi bersabda : “Sembelihlah binatang itu, dan sedekahkanlah dinar itu” . [31](H.R.
Tirmidzi)[32]
و قال : لا نعرفه الا من هذا الوجه , و حبيب بن ابي ثابت لم يسمع عندى
من حكيم.
Dan ia berkata : kami tidak mengetahui hadist tersebut melainkan
dari jalan ini , sedangkan Habieb dan Abu Tsabit, menurut hemat saya , tidak
mendengar dari Hakiem.
٢٣٥٢ -عَنْ مَعْنِ بْنِ يَزِيْدَ قَالَ: كَانَأَبِيْ خَرَجَ بِدَنَانِيْرَ
يَتَصَدَّقُ بِهَا , فَوَ ضَعَهَا عِنْدَ رَجُلٍ فِي الْمَسْجِدِ , فَجِئْتُ فَأًخَذْتُهَا
فَأَتَيْتُهُ بِهَا , فَقَالَ: وَ اللهِ مَا إِيَّاكَأَرَدْتُ بِهِا, فَخَاصَمَهُإِلَى
النَّبِيِّ ص.م , فَقَالَ :" لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيْدُ , وَ لَكَ يَا مَعْنُ
مَا أَخَذْتَ ". (رواه
احمد و البخارى)
Dari Ma’n bin Yazied, ia berkata :
Ayahku keluar dengan membawa beberapa dinar untuk disedekahkan , lalu ia
serahkannya kepada seorn laki-laki di Masjid. Kemudian aku datang, lalu aku
ambil shadaqah itu, lalu aku bawa kepada ayahku, kemudian ayahku berkata:” Demi
Allah, bukan kepadamu yang kumaksud dengan shadaqah itu. Lalu Ayahku mengadukan
kepada Nabi S.A.W.. Maka Nabi pun menjawab : “ Engkau Yazied, mendapatkan
(pahala) apa yang engkau niatkan[33],
sedangkan engkau Ma’n boleh (memanfaatkan) apa yang engkau ambil”.[34]
(H.R. Ahmad dan Bukhari)[35]
C.
Rukun
dan Syarat
1)
Rukun Wakalah
Rukun Wakalah menurut Prof.Dr.
Wahbah al-Zuhaily dalam Kitab Fiqh al-Muyassar menyebutkan ,
أركانها أربعة : موكل ,ووكيل ,وموكل فيه, و صيغة
“Rukun-rukun
(Wakalah) ada 4, yaitu, Muwakil (Orang yang mewakilkan), Wakil
(Orang yang mewakili), Sesuatu yang diwakilkan, Shigat/ Akad (Ijab
Kabul)[36]
Sedangkan
menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Bab XVII pada bagian pertama ,tentang
Rukun dan Macam Wakalah Pasal 457 ayat (1) , dalam rukun wakalah hanya di
sebutkan 3 rukun, yang berbunyi sebagai berikut,
a.
Wakil
b.
Muwakkil,dan
c.
Akad
[37]
Kemudian
menurut Prof.Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si. dalam buku Fiqh Muamalat [38], menyebutkan rukun wakalah secara terperinci
dan juga syarat yang mendukung syarat tersebut, dan menurut beliau rukun- rukun
wakalah adalah sebagai berikut,
a.
Orang
yang Mewakilkan
Syarat- syarat orang yang mewakilkan adalah
i.
Orang
yang mewakilkan adalah pemilik barang atau berkuasa atas barang tersebut dan
dapat bertindak pada barang tersebut.
ii.
Anak yang sudah dapat membedakan baik dan
buruk ,hanya boleh mewakilkan tindakan-tindakan yang bermanfaat mahdhah,
seperti mewakilkan untuk menerima hibah, sedekah dan wasiat.[39]
b.
Wakil
(yang mewakili)
c.
Muwakkil
fih (Sesuatu yang diwakilkan)
Syarat- syarat sesuatu yang diwakilkan ialah:
a.
Menerima
penggantian,[41]
b.
Barang
atau sesuatu itu dimiliki ketika diwakilkan,[42]
c.
Jelas
dzat barang atau sesuatu yang di wakilkan.[43]
d.
Shigat
(Lafadz mewakilkan), atau sering di sebut akad atau ijab qabul,
seperti yang tertuang pada ayat (2) Pasal 457 KHES tetang Wakalah[44]
2)
Syarat Wakalah
Berdasarkan pasal 462 dalam KHES syarat
wakalah adalah:
a.
Orang yang menjadi penerima kuasa harus cakap
bertindak hukum.
b.
Orang yang belum cakap melakukan perbuatan
hukum tidak berhak mengangkat penerima kuasa.
c.
Seseorang anak yang telah cakap melakukan
perbuatan hukum yang berada dalam pengampuan, tidak boleh mengangkat penerima
kuasa untuk melakukan perbuatan yang merugikan.
d.
Seseorang anak yang telah cakap melakukan
perbuatan hukum yang berada dalam pengampuan, boleh mengangkat penerima kuasa
untuk melakukan perbuatan yang menguntungkan.
e.
Seseorang anak yang telah cakap melakukan
perbuatan hukum yang berada dalam pengampuan, boleh mengangkat penerima kuasa
untuk melakukan perbuatan yang mungkin untung dan mungkin rugi dengan seizin
walinya.
D.
Berakhirnya Wakalah (Akhir al-Wakalah)
Akad wakalah akan berakhir bila terjadi hal-hal sebagai berikut,[45]
1.
Matinya
salah seorang dari orang yang berakad
2.
Salah
seorang dari kedua bela pihak ada yang gila
3.
Dihentikannya
pekejaan yang di wakalahkan,
4.
Pemutusan
hubungan wakalah antara yang mewakilkan dengan yang bertindak sebagai wakil,
meskipun wakil belum mengetahui[46],
5.
Wakil
memutuskan sendiri[47],
6.
Keluarnya
orang yang mewakilkan dari status pemilikan
[1] Prof.Dr.Wahbah
al- Zuhaily, al-Fiqhu al-Syafi’ie al-Muyassar, (Damaskus: ad-Darr
al-Fikr, 2010),Juz 1, hlm.626
[2]Prof.Dr.Wahbah
al- Zuhaily, al-Fiqhu al-Syafi’ie al-Muyassar, (Damaskus: ad-Darr
al-Fikr, 2010),Juz 1, hlm.626
[3] Abi Bakr Ibn
Muhammad Taqiy al-Din, Kifayat al-Akhyar, (Bandung:PT. Al-Ma’arif,, t.t,
hlm. 283.
[4] Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kompilasi
Hukum Ekonom Syariah, Nomor:02 tahun 2008 ,Buku 2
[5]hakam
ialah juru pendamai.
[6] Muhammad bin
Ali Muhammad asy- Syaukânî, Nail al-Autâr, (Kairo; Dâr al-Hadîs,2005),
Juz.3, Hlm.283
[8] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum,
(Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1838
[9] Perkataan “Abu
Rafi’ berkata… dst” itu, Syarih berkata: Hadits-hadits ini tidak disebutkan
oleh Mushannaif siapa mukharrijinya, sedang hadits Abu Rafi’ sendiri sudah
tersebut dahulu dalam Bab Menyewa Binatang (No. 2965). Adapun ditampilkannya
kembali di sini, adalah sebagai dalil bagi dibolehkannya mewakilkan orang lain
dalam hal membayar hutang.
[10] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum,
(Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1838
[11]Sedang hadits
Ibnu Abi Auft, menunjukkan dibolehkannya orang yang bershadaqah mewakilkan
kepada orang lain untuk menyampaikan sadaqah itu kepada imam, Dan
haditsAl-Khazin (No. 3030), menunjukkan dibolehkannya mewakilkan dalam hal
sadaqah...
[12] A.Qadir Hassan ,dkk , Terjemah
Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum, (Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001),
Jilid 4, Hlm.1839
[13]Orang yang berhak jadi amil, adalah orang yang jujur, adil,amanah,serta bersih
hatinya
[14] Perkataan “Pergilah, ya
Unais…dst” itu, menunjukkan bahwa imam dapat mewakilkan seseorang untuk
melakukan hukum kepada orang yang dikenai hukum. Dan hadits Ali, menunjukkan
dibolehkannya orang yang berkorban mewakilkan kepada orang lain untuk
membagikan kulit-kulitnya dan bulu-bulunya.
[15] A.Qadir Hassan ,dkk , Terjemah
Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum, (Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001),
Jilid 4, Hlm.1839
[16]Hukuman
rajam hanya diberlakukan bagi orang yang berbuat zina.Apabila wanita mengakui
dirinya berbuat zina, tidak perlu saksi lagi baginya untuk di rajam.
[17] Mahkamah Agung
Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Ekonom Syariah, Nomor:02 tahun 2008
.Buku 1
[18] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum, (Surabaya:PT.Bina
Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1839
[19] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum,
(Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1840.
[20]Sedangkan
hadits Abu Hurairah, Imam Bukhari memasukkannya dalam Kitab Wikalah dan
diletakkannya dalam Bab “ Apabila seseorang mengangkat seseorang untuk menjadi
wakil, lalu ia mendiamkan sesuatu kepada wakilnya, dan orang yang mewakilkan
itu diam, maka yang demikian itu boleh, walaupun andaikan si wakil itu
meminjamkan kepada orang lain sampai jangka waktu tertentu yang boleh”.
Disebutkan di situ, seorang pencuri dating kepada Abu Hurairah, mengadu padanya
bahwa dirinya dalam keadaan terpaksa, lalu Abu Hurairah membiarkan dia
mengambil. Jadi seolah-olah ia meminjamkan kepadanya sampai pada waktu
tertentu. Yaitu, pada waktu dikeluarkannya zakat fitrah.
[21] A.Qadir Hassan ,dkk , Terjemah
Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum, (Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001),
Jilid 4, Hlm.1840
[22] Perkataan “ Bahwa Nabi S.A.W.
mengutus abu Rafi’ ..dst” hadist ini menunjukkan calon suami dibolehkan
mewakilkan orang lain dalam akad nikah.
[23] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum,
(Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1841
[24] Hadist “Lalu
jika ia menghendaki.. dst” itu menunjukkan
a.
Sahnya perwakilan, berarti Imam
boleh mewakilkan dan mengangkat Amil untukk mengurusi shadaqah.
b.
Dibolehkannya bekerja sebagai
pegawai pemerintahaan dan menerima laporan utusan Imam, ketika telah diketahui
kejujurannya
c.
Dianjurkan tentang adanya tanda
orang yang mewakilkan yang orang lain tidak mengetahuinya, sekarang disebut
tanda terima.
[25] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum, (Surabaya:PT.Bina
Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1841
[26]Menunjukkan
dibolehkannya mengangkat wakil bagi orang yang meminjam untuk menerima
pinjaman.
[27] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum,
(Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1844
[28] Dan hadits ‘Uqbah bin ‘Amir, menunjukkan bolehnya mengangkat wakil
untuk membagi daging kurban. Ringkasnya, hadits-hadits ini semua, menunjukkan
sahnya perwalian, yaitu menyerahkan dan memelihara. Sedangkan menurut sara’
yang disebut wakalah adalah menempatkan orang lain di tempat dirinya, secara
mutlak atau terikat. Bolehya wakalah di sebutkan dalam Al-Quran yaitu:
(#þqèWyèö/$$sùNà2yymr&……öNä3Ï%ÍuqÎ/
Artinya :” Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi
ke kota dengan membawa uang perakmu ini”
(Al-Kahfi;19)
[29] Perkataan
tesebut menunjukkan sahnya menjual sesuatu yang lebihdari yang telah ditentukan
(Al-Fudl-la)
[30]Perkataan ini
menunjukkan bahwa binatang Qurban tersebut tidak jadi dikurbankan, dan
menunjukkan kalau hewan kurban tidak semata-mata sebagai kurban, bahkan boleh
dijual, ditukar dengan yang serupa atau lebih baik.
[31] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum,
(Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1845
[32] Perkataan “Dan
sedekahkan dinar itu “, sebagian Ulama’menjadikannya sebagai dasar bahwa keika
menemui harta syubhat, yang tidak diketahui pemiliknya maka dianjurkan untuk
dishadaqahkan,
[33] Syarih
berkata, perkataan “Engkau Yazied, mendapatkan (pahala)..dst”yang dimaksud
bahwa shadaqah diberkan kepada orang yang membutuhkan, dan karena sang anak
(Yazied) memang sedang membutuhkan, berarti ayahnya pun telah meletakkan
shadaqah pada tempatnya.
[34] A.Qadir Hassan
,dkk , Terjemah Naulul Authar,Himpunan Hadist-Hadist Hukum,
(Surabaya:PT.Bina Ilmu, 2001), Jilid 4, Hlm.1847
[35]Selanjutnya
Syarih berkata,” Hadist tersebut menunjukkan boleh mengangkat wakil dalam
mengeluarkan shadaqah.
[36] Prof.Dr.Wahbah
al- Zuhaily, al-Fiqhu al-Syafi’ie al-Muyassar, (Damaskus: ad-Darr
al-Fikr, 2010),Juz 1, hlm.627
[37] Mahkamah Agung
Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Ekonom Syariah, Nomor:02 tahun 2008
.Buku 2
[38] Prof.Dr.H.
Hendi Suhendi,M.Si., Fiqh Muamalah, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,
2013),hlm.234-235
[39] Jika
tindakannya bersifat dharar mahdhah (berbahaya), seperi thalak, member
sedekah, menghibahkan, dan mewasiatkan, tindakan tersebut batal
[40] Berakal disini
yang dimaksud adalah wakil itu tidak ediot, tidak gila, dan atau belum dewasa,
namun menurut Hanafiyah anak kecil yang sudah dapat membedakan baik dan buruk,
sah untuk menjadi wakil, alasanya adalah Amar bin Sayyidah Ummuh
Salahmengawinkan ibunya kepada Rasulullah S.A.W. , saat itu Amar merupakan anak
kecil yang masih belum baligh ( Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, (Damaskus,
Dar al-Fiqr,1977),hlm.60.
[41] Boleh
diwakilkan orang lain untuk mengerjakannya, kecuali ibadah wajib yang tidak
dapat diwakilkan, seperti shalat, puasa, membaca al-Qur’an, karena hal itu
tidak bias diwakilkan.
[42] Batal ketika
mewakilkan sesuatu yang akan dibeli
[43] Batal ketika
mewakilkan sesuatu yang masih samar, seperti berkata; “aku jadikan engkau
sebagai wakilku dalam mengawinkan salah seorang anakku”.
[44] Mahkamah Agung
Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Ekonom Syariah, Nomor:02 tahun 2008
.Buku 2
[45] Prof.Dr.H.
Hendi Suhendi,M.Si., Fiqh Muamalah, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,
2013),hlm.234-237
[46] Pendapat Syaf’I dan Hambali, sedangkan pendapat Hanafiyah wakil
wajib mengetahui pemutusan itu, sebelum wakil mengetahui pemutusan itu maka masih
tetap terikat secara akad
[47] Menurut
hanafiah orang yang mewakilkan tidak perlu mengetahuinya pemutusan dirinya agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer